Monday, November 9, 2015

Sisi Negatif Dunia Pariwisata

Resensi ini, dimuat di harian Kedaulatan Rakyat, 17 Mei 2015







Judul Buku     : Porn(o) Tour
Penulis            : Nurdiyansah Dalidjo
Penerbit          : Metagraf, Solo
Tahun              : I,  Januari 2015
Tebal               : 274 halaman.
ISBN               : 978-602-257-108-7
               
                Pariwisata sekarang sudah bukan lagi sebagai sarana untuk bersantai belaka dalam mencari ketentraman jiwa. Akan tetapi, sudah menjadi sebuah kebutuhan dan gaya hidup bagi warga perkotaan yang selalu terjebak dalam rutinitas hariannya.
            Hal itu tentu berdampak baik bagi para pengelola tempat wisata. Pengunjung semakin banyak dan pendapatan tentu saja meningkat. Namun, hal itu juga berdampak negatif bagi tempat wisata, lingkungan, masyarakat sekitar, dan wisatawan itu sendiri. Dampak buruknya diantaranya meningkatnya pelacuran, kriminalitas, perdagangan ilegal, dan kerusakan lingkungan.
            Banyak hal negatif pada berbagai destinasi wisata diakibatkan oleh perencanaan dan pengembangan yang tidak matang terhadap industri pariwisata. Serta beragam perilaku wisatawan yang memberikan dampak buruk pula bagi perekonomian lokal, situasi sosial-budaya, dan lingkungan fisik. (halaman 7). 
Ketika penulis berkunjung ke kawasan Bromo ada hal yang tak mengenakan yang ia temui. Seperti tidak adanya toilet yang layak pakai selama singgah di tempat istirahat. Toiletnya selain menguarkan bau pesing, juga tidak ada air untuk menyiram kotoran. Tentu saja hal itu membuat mood seorang turis akan hilang.
Hal lainnya ketika berkunjung ke salah satu tempat wisata. Ia menginap disebuah penginapan kelas melati. Ternyata pelayan yang dipekerjakan oleh pengelola adalah anak perempuan. Bukan karena sedang magang, namun ia putus sekolah dan butuh uang untuk keluarganya.
Sementara pemilik penginapan menganggap telah membantunya dengan memberi pekerjaan. Padahal, tujuannya untuk meningkatkan pengunjung. Karena paras anak itu lumayan cantik. Ia muda dan memakai seragam kantor berupa rok ketat di atas dengkul, masih pula di tambah robekan pada batas sambungan jahitan roknya. Penulis tidak lama menginap, karena ia tak ingin mendukung anak di bawah umur dieksploitasi.
Banyak hal negatif yang akan di ungkap dalam buku ini. Dengan membaca buku ini, kita di harapkan lebih bijak dalam berwisata. Tidak hanya mencari kesenangan semata buat diri sendiri. Sebab, perjalanan seharusnya memberikan dampak positif bagi wisatawan itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar, dan kawasan yang kita kunjungi. Etika dalam berwisata harus selalu dijunjung tinggi, dan perlunya bersikap kritis, serta berperilaku penuh tanggung jawab.

Sisi Negatif Dunia Pariwisata Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.